Peribahasa adalah kata-kata yang
merupakan kalimat yang lengkap dan berisi pernyataan suatu keadaan.
CONTOH:
(peribahasa)=(arti peribahasanya)
1.ada air ada ikan=Dimanapun kita tinggal,rezeki akan selalu ada
1.ada air ada ikan=Dimanapun kita tinggal,rezeki akan selalu ada
2.ada gula ada semut=Dimana banyak
kesenangan disitulah banyak orang datang
3.ada rotan ada duri=kesenangan
tentu ada kesusahan
4.ada ubi ada talas,ada budi ada
balas=kejahatan dibalas dengan kejahatan,kebikkan dibalas dengan kebaikkan
5.ada udang di balik batu=ada suatu
maksud yang tersembunyi
6.air beriak tanda tak dalam=orang
yang banyak bicara atau sombong biasanya kurang ilmunya
7.air cucuran atap jatuh ke
pelimbahannya=biasanya sifat menurut teladan orang tuanya
8. air di daun keladi=sukar di ajar
atau dinasihati
9.air di cencang tiada
putus=persaudaraan tidak akan putas karena hanya perselisihian kecil
10.air jernih ikannya jinak=negeri
yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik,baik pula budi bahasanya.
11.air pun ada pasang
surutnya=senang dan susah selalu silih berganti
12.air susu dibalas dengan air
tuba=perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
13.air tenang biasanya
menghanyutkan=orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
14.air yang tenang jangan disangka
tiada berbuaya=orang pendiam jangan disangka tidak berani
15.api dalam sekam=hal-hal tidak
baik yang tidak tampak dan bahkan semakin membahayakan
16.asam di darat,ikan di laut
bertemu di belanga=laki-laki dan perempuan kalau sudah jodoh pasti akan bertemu
juga
17.bagai anjing beranak enam=kurus
sekali
18.bagai di sayap dengan
sembilu=rasa hati yang sangat pedih
19.bagai duri di dalam daging=suatu
yang selalu menyakitkan hati dan mengganggu pikiran
20.bagai itik pulang petang=sangat
lambat jalannya
21.bagai mendapat durian runtuh=mendapat
keuntungan yang tidak disangka-sangka
22.bagai menulis di atas
air=melakukan perkerjaan yang sangat sukar atau membawa mustahil secara hasil
23.bagai pinang dibelah dua=sama
persis
24.bagai rambut di belah
seribu=sedikit sekali
25.bagai rumah ditepi tebing=selalu
dalam kecemasan dan ketakutan
26.bagai telur di ujung
tanjuk=terancam bahaya
27.bagaimana ditanam begitulah
dituai=tiap-tiap orang ber buat jahat,jahatlah balasannya,begitu sebaliknya
28.bahasa menunjukkan bangsa=budi
bahasa atau pangrai serta tutr kata menunnjukkan sifat serta tabitatnya
29.bab ilmu padi,kian berisi kian
runduk=makin berilmu tidak sombong
30. anak bapak=anak lelaki yang
berani
1. Besar pasak daripada tiang artinya
lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang orang yang tidak
bisa mengatur keuangan.2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang Artinya hanya mau bersama disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.
3. Air beriak tanda tak dalam Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.
Jenis Peribahasa :
1.Pepatah
2.Perumpamaan
3.Pemeo
4.Ungkapan
A.Pepatah, Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.(orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu berhati-hati)
B.Perumpamaan, Jenis peribahasa yang berisi perbandingan yang menggunakan kata seperti, bagai, bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)
b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)
C.Pemeo, Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.
Contoh:
a. Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)
b. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seia sekata atau bersatu padu)
D.Ungkapan, Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
a.Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
b.Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
1.Pepatah
2.Perumpamaan
3.Pemeo
4.Ungkapan
A.Pepatah, Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.(orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu berhati-hati)
B.Perumpamaan, Jenis peribahasa yang berisi perbandingan yang menggunakan kata seperti, bagai, bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)
b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)
C.Pemeo, Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.
Contoh:
a. Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)
b. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seia sekata atau bersatu padu)
D.Ungkapan, Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
a.Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
b.Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
Contoh Peribahasa Dalam Bahasa Sunda
. Penyuluh jalan anak bangsameneruskan sebuah arena perjuangandemi anak bangsa tercinta. Cerpen bahasa sunda atau cerita pendek bahasa sunda, sudah berkembang sejak lama di kesastraan indonesia sinomim dalam bahasa sunda dikenal dengan istilah carita pondok.
1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan artinya :
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan artinya :
- cuci mata = cari hiburan dengan
melihat sesuatu yang indah
- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil
- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil
2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
- Di mana bumi dipijak di sana
langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
copas nih
BalasHapuscopas nih
BalasHapus